
Hari Ini Kembali Tersadar
Diantara Serpihan-Serpihan Jiwa
Bersama Kepingan & Terseraknya Hati
Sebuah Makna Melintas Di Jiwa
Diantara Serpihan-Serpihan Jiwa
Bersama Kepingan & Terseraknya Hati
Sebuah Makna Melintas Di Jiwa
Ternyata Jiwa Ini Terlalu Lemah
Ternyata Jiwa Ini Terlalu Rapuh
Hingga Mampu Membutakan Diri
Dan Tak Mampu Melihat Kenyataan Ini
Ternyata Jiwa Ini Terlalu Rapuh
Hingga Mampu Membutakan Diri
Dan Tak Mampu Melihat Kenyataan Ini
Bunga …
Kau Memang Penyejuk Hatiku
Kaulah Pengharum Ruanganku
Namun Kau Bukanlah Milikku
Hingga Tak Mampu Kusentuh
Apalagi Kurengkuh
Tangan-Tangan Ini Terlalu Lemah
Untuk Memelihara & Menjagamu
Jiwa-Jiwa Ini memang Terlalu Kerdil
Untuk Meraih & Menggapaimu
Jiwa & Jiwa Yang Melintas
Bersama Roh Yang Tak Berperi
Karena Apa …
Karena Cinta Bukanlah Milikku
Milik Jiwa Yang Lemah & Rapuh Ini
Kau Memang Penyejuk Hatiku
Kaulah Pengharum Ruanganku
Namun Kau Bukanlah Milikku
Hingga Tak Mampu Kusentuh
Apalagi Kurengkuh
Kau Bunga Itu, Yang Selalu Menemaniku
Kau Bunga Itu, Yang Selalu Menghiasiku
Kau Bunga Itu, Hanya Mampu Kupandang
Kau Bunga Itu, Memang Bukan Untukku
Kau Bunga Itu, Yang Selalu Menghiasiku
Kau Bunga Itu, Hanya Mampu Kupandang
Kau Bunga Itu, Memang Bukan Untukku
Tangan-Tangan Ini Terlalu Lemah
Untuk Memelihara & Menjagamu
Jiwa-Jiwa Ini memang Terlalu Kerdil
Untuk Meraih & Menggapaimu
Jiwa & Jiwa Yang Melintas
Bersama Roh Yang Tak Berperi
Kembali Tercenung Dihadapan Jiwa Ini
Diri & Jiwa Ini Hanya Mampu Menyinta
Tapi Tak Punya Hak Untuk Dicinta
Tak punya Hak Untuk Mengharapkannya
Apalagi Merengkuhnya
Diri & Jiwa Ini Hanya Mampu Menyinta
Tapi Tak Punya Hak Untuk Dicinta
Tak punya Hak Untuk Mengharapkannya
Apalagi Merengkuhnya
Karena Apa …
Karena Cinta Bukanlah Milikku
Milik Jiwa Yang Lemah & Rapuh Ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar